Text
Laporan akhir kajian aktual peran usaha mikro kecil dan menengah (umkm) di kawasan pariwisata danau toba
Sebagai salah satu sektor ekonomi yang berkembang dalam masyarakat, keberadaan UMKM di kawasan wisata sangat berperan dalam mendukung pengembangan kawasan wisata. Namun berdasarkan kondisi empiris, UMKM belum memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung pengembangan wisata. Masih banyak UMKM di kawasan wisata yang kurang ramah kepada wisatawan, kurang menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan, dan kurang tertib. Harga-harga komoditas seperti barang-barang souvenir, makanan dan minuman, penginapan, jasa transportasi, dan jasa pemandu wisata cukup mahal dan membebani wisatawan. Disiplin dan kejujuran juga belum tercipta, sehingga menganggu kenyamanan wisatawan Pertanyaan kajian yang dikembangkan dalam kajian ini yaitu: Bagaimana peran UMKM di kawasan Pariwisata Danau Toba?, Apa saja kendala-kendala yang dihadapi UMKM di Kawasan Pariwisata Danau Toba? Dan Bagaimana strategi optimalisasi peran UMKM dalam rangka mendukung program destinasi wisata Bali Baru di kawasan Pariwisata Danau Toba?. Metode yang digunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan dat data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi serta data sekunder berupa berbagai data dan dokumntasi. Teknik analisis data dengan menggunakan triangulasi sumber data. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa faktor dominan yang dapat mendukung peran UMKM di kawasan wisata Danau Toba dalam pelaksanaan program Destinasi Bali Baru yaitu: a) Terbukanya peluang untuk membuka usaha baru yang menggiatkan perekonomian daerah dan mendukung sektor pariwisata. b) Peningkatan daya saing UMKM di kawasan wisata Danau Toba dalam memberikan pelayanan prima yang sesuai dengan tuntutan wisatawan; c) Perilaku UMKM yang ramah dan sopan, jujur, rapih, bersih, tepat waktu, berbahasa komunikatif, menyediakan sistem pembayaran yang mudah dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai; d) Terbukanya peluang untuk memanfaatkan objek wisata Danau Toba menjadi lahan bisnis yang potensial, seperti: produksi home industry, makanan dan minuman khas daerah, souvenir dan sejenisnya yang dipasarkan pada setiap pertokoan, restoran, home stay, pelabuhan dan terminal di kawasan wisata. Sedangkan faktor dominan yang menghambat peran UMKM di kawasan wisata Danau Toba yaitu: a) Belum adanya dukungan regulasi; b) Belum memadainya infrastruktur dan sarana pendukung untuk aksesibilitas dan kelancaran menuju objek wisata, termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosial; c) Belum optimalnya dukungan permodalan untuk perluasan/pengembangan usaha dan kemudahan mendapatkan kredit usaha bagi UMKM; d) Kurangnya fasilitasi Pemda bagi UMKM berupa diklat baik yang bersifat manajerial maupun teknis untuk penerapan usaha berbasis ekonomi kreatif; e) Belum tegasnya pemberian reward dan punishment bagi UMKM yang memiliki peran yang baik dan berprestasi atau sebaliknya.
BPP00010845 | R 339.6 PUS l | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain