Text
Laporan akhir kajian strategis analisis pertumbuhan ekonomi perkotaan ( berasis ekonomi kreatif )
Pengembangan ekonomi kreatif di kota dinilai menjadi magnet dalam pengembangan ekonomi perkotaan sekaligus sebagai penggerak pengembangan wilayah sekitar perkotaan. Sebagai contoh pengembangan ekonomi perkotaan yaitu dengan adanya ekonomi kreatif membuka lapangan pekerjaan baru dan otomatis meningkatkan angka tenaga kerja serta meningkatkan ekonomi masyarakat. Sementara implikasi yang lebih positif ketika ekonomi kreatif di perkotaan mampu menjadi magnet untuk pertumbuhan daerah sekitar (hinteraland), hal ini didukung teori central place yang mengatakan bahwa pusat kota dan daerah pendukung berinteraksi dan bergantungan dalam memenuhi kebutuhan masing-masing oleh karena itu hal ini tentu dapat menjadi faktor pendukung daerah kecil untuk bertumbuh menjadi maju mengikuti pertumbuhan pusat kota dan pada akhirnya dapat menjadi kota kreatif yang mandiri.Pengumpulan Data dilakukan melalui desk research (Teknik dokumentasi) dan studi lapangan. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan untuk mendapatkan data yang dinginkan dalam kajian ini. Untuk memperoleh data yang diinginkan, kajian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai : Observasi, Wawancara, Focussed Group Discussion (FGD), Pengumpulan data sekunder. Analisis yang digunakan dalam kajian ini yaitu Analisis SWOT untuk menganalisis perkembangan industri kreatif di perkotaan. Analisis SWOT adalah proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan melakukan strategi perusahaan yang terbaik. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis perusahaan selalu berkaitan erat dengan pengembangan misi, visi, tujuan, strategi serta kebijakan perusahaan. SWOT sangat diperlukan dalam menilai kekuatan-kekuatan maupun kelemahan- kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan serta menilai kesempatan-kesempatan eksternal maupun tantangan-tantangan yang dihadapi. Kepemimpinan memiliki jaringan/net working internasional dan nasional, punya visi misi memajukan ekonomi daerah, pemimpin eks pengusaha batik, partisipasi aktif dari publik). Kebijakan (belum tersedia regulasi: permodalan (koperasi) belum tersedia, perijinan belum tersedia namun kebijakan di tingkat pendidikan ekonomi kreatif telah ada (Program studi SMK khusus tentang batik). Sementara kabupaten Pandeglang aspek Kepemimpinan Bupati memiliki semangat dan motivasi tinggi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif tetapi Jaringannya masih bersifat lokal dan konvensional dan kendala pada level yang lebih tinggi terjadi korupsi ditingkat atas menyebabkan pendanaan dan perijinan kurang berkembang, pemimpin nepotisme, partisipasi publik lemah.
BPP00010834 | R 338.9 PUS l | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain