Text
Laporan akhir kajian strategis: Dampak pengembangan kawasan strategis terhadap perekonomian (implementasi pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di daerah)
Pembangunan seringkali membawa dampak kesenjangan antar daerah. Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah untuk menguranginya adalah dengan mengembangkan kawasan strategis. Kebijakan tersebut didasarkan pada Permendagri 29/2008 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Daerah. Kajian ini berupaya medeskripskan pelaksanaan pengembangan KSCT di daerah. Kajian dilaksanakan dengan metode deskriptif di 4 (empat) daerah: Kabupaten Pakpak Bharat, Muko-muko, Lebak, dan Banyumas. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan focused group discussion dan dianalisis secara deskriptif. Hasil kajian menemukan bahwa implementasi kebijakan pengembangan KSCT di daerah sudah berjalan dalam bentuk pengembangan kawasan agropolitan dan kawasan minapolitan, namun implementasinya belum sesuai dengan ketentuan dalam Permendagri 29/2008. Pengembangan KSCT menghadapi masalah koordinasi dan sinergitas; sosialisasi, produk unggulan, program dan kegiatan, informasi pasar dan teknologi, profesionalisme dan kewirausahaan pelaku, akses modal, prasarana dan sarana, kerjasama antar daerah, komitmen pemangku kepentingan, kepemilikan lahan, sinkronisasi dan integrasi program dan pendanaan, serta kinerja kelembagaan. Untuk mengatasinya diperlukan upaya memperkuat koordinasi dan sinergitas kebijakan, sosialisasi kebijakan, program dan kegiatan, kajian yang komprehensif, fokus pada sektor unggulan dan produk unggulan, serta program dan kegiatan yang terukur. Kemdagri perlu merevisi Permendagri 29/2008 dengan memasukan ketentuan mengenai insentif dan disinsentif bagi daerah, penugasan SKPD pelaksana dan SKPD lain yang terkait, pembentukan kelompok kerja lintas SKPD, kerjasama kementerian/LPNK di tingkat nasional, tingkat daerah, maupun antar daerah untuk mendorong pelaksanaan KSCT di Daerah dengan ekspektasi sumber pendanaan lintas kementerian berupa DAU/DAK bagi pelaksanaan KSCT.
BPP00010772 | R 338.9 PUS l | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain