Text
Laporan akhir kajian strategis: Pancasila dan wawasan kebangsaaan dalam proyeksi agenda nawacita
Indikasi menurunnya wawasan kebangsaan, khususnya pada generasi muda adalah survei yang dilakukan pada tahun 2011 lalu, dimana berdasarkan survei ditemukan bahwa persentase masyarakat yang mengetahui tentang NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara hanya sekitar 67-78 persen. Degradasi Nasionalisme ini diakibatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat Indonesia akan wawasan kebangsaan yang semakin berkurang dari waktu ke waktu. Permasalahan lainnya yang juga sudah sangat kronis adalah perilaku korup dari para pejabat negara yang menyelewengkan uang rakyat untuk kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Tujuan kajian ini antara lain: (1) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap menurunnya pemahaman, sikap dan perilaku masyarakat di Era Globalisasi terhadap keberadaan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan; (2) Mengetahui langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan menghadapi tantangan keberadaan nilai-nilai Pancasila dan Wawasan kebangsaan yang akhir-akhir ini kian luntur; (3) Mengetahui sebarapa jauh agenda nawacita menjadi proyeksi yang tepat dan efektif serta mampu menggerakkan sendi-sendi perekonomian, social dan budaya bangsa; (4) Mengetahui efektivitas Pokja Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) sesuai nawacita, nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan; (5) Mengetahui proyeksi implementasi Pokja Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) sesuai agenda nawacita dan Pancasila serta Wawasan Kebangsaan. Jenis kajian yang dilaksanakan adalah deskriptif. Sedangkan pengkajian ini bertipe kualitatif dan mengarah pada kedalam melalui wawncara mendalam, mendengarkan pendapat ahli, pengayaan melalui Focuss Group Discussion (FGD). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap menurunnya pemahaman antara lain: (1) miskin keteladanan; (2) perlu penguatan PPWK atau BP7 alternati; (3) Permendagri 71 Tahun 2012 tentang PPWK tidak ditindaklanjuti dan diimplementasikan hingga bawah; (4) ideologi harus terus menerus dibangun yang disertai pembiayaan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan, antara lain: (1) Deteksi Dini; (2) Melarang penyeberluasan paham terorisme, menggunakan lambing-lambang PKI, melarang pemasangan spanduk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan; (3) perlu komitmen nasional dari pemimpin yang Tangguh dan kuat; (4) Penegakan hokum dengan selalu berkoordinasi dengan Polri. Agenda nawacita yang menjadi proyeksi, antra lain: (1) pembangunan nasional jangan hanya fisik saja tetapi juga kearah pergerakan sendi-sendi perekonomian dan social budaya; (2) Pergub Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pembentukan Jaga Warga. Efektivitas Pokja Pusat Pendidikan Wawasan kebangsaan (PPWK) sesuai nawacita, nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan, antara lain: Adanya Permendagri Nomor 71/2012, SK Gubernur 147/Kep/2013 tentang PPWK, peran media, Toga, Orpol, orang bergabung dalam arisan, tidak ada tagihan, laporan yang terkait laporan-laporan PPWK dari Kemendagri ke Daerah. Proyeksi implementasi Pokja Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) sesuai agenda nawacita dan Pancasila serta wawasan kebangsaan, yaitu mengadakan Olimpiade wawasan kebangsaan untuk tingkat SMP dan SMA, DPRD, birokrat, mengadakan pemudayaan wawasan kebangsaan untuk kemerdekaan dengan pesertanya adalah Pemda dan mengadakan cerdas cermat.
BPP00010746 | R 320.509598 HAD l | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain