Text
Soekarno: Tan & Malaka: Negarawan Sejati yang Pernah Diasingkan
Madilog merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan pengideraan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realitas nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama. Inilah pemikiran fundamental Tan Malaka yang melandasi pergerakannya dengan melihat suasana politik Indonesia.
Soekarno adalah penggemar teori-teori Tan Malaka, begitu dengan semua pejuang pergerakan di awal kemerdekaan Indonesia. Ia mendasari orasi-orasinya dengan logika yang sama. Keduanya bisa dinobatkan sebagai negarawan yang berjuang dengan modelnya sendiri. Keduanya melawan dengan caranya masing-masing. Keduanya pernah diasingkan, bahkan bagi Tan Malaka, penjara bisa saja disebut sebagai rumah kedua.
Namun, politik tetaplah politik. Banyak tragedi yang menggeliat dan harus terjadi. Keduanya dikenanag dengan cara yang berbeda. Kini, waktunya mengenang kembali perjuangan dua tokoh bangsa ini dalam sebuah buku yang sama.
BPP00010228 | 920.0598 NUG s | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain