Text
Reformasi aparatur negara ditinjau kembali
Reformasi barangkali telah menjadi jargon yang using. Sejak sepuluh tahun yang lalu, ketika gerakan reformasi berhasil menumbangkan rezim Orde Baru, kata reformasi hamper tidak pernah lowong sebagai diskursus publik. Reformasi diucapkan orang dimana-mana: di TV, radio, sekolah-sekolah, tema lagu, dan menjadi rasanan pada hajatan-hajatan di pelosok-pelosok pedesaan. Namun demikian satu dasawarsa setelah gerakan reformasi berjalan, tanda-tanda keberhasilan reformasi masih jauh dari harapan. Di sana-sini kualitas pelayanan publik masih memprihatinkan, kemiskinan masih membelit masyarkat, dan yang paling menyedihkan praktik korupsi semakin mengganas. Pertanyaan besar yang kemudian muncul adalah: apakah reformasi masih ada dan masih perlu sehingga buku ini masih antusias mengambil judul reformasi?
Meskipun dengan suara lirih, semangat reformasi memang masih perlu terus digelorakan. Buku ini membahas tentang reformasi aparatur negara yang menjadi salah satu pilar pokok keberhasilan reformasi dalam berbagai konteks seperti desentralisasi, globalisasi, dan pembangunan secara umum. Bunga rampai ini ditulis dalam dalam rangka menghormati purna tugas seorang akademisi dan praktisi yang banyak berkecmpung di bidang aparatur negara, yaitu Prof. Sofian Effendi. Lewat bunga rampai yang terangkum lengkap dalam buku ini, para kolega dan murid beliau yang tersebar di berbagai bidang pengabdian mengenang kembali jejak pemikiran beliau di bidang aparatur negara dalam rentang waktu yang panjang untuk direvitalisasi lagi sebagai sumbangan pemikiran bagi bangsa Indonesia dalam melakukan reformasi.
BPP00004250 | 352.63 WAH r | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain