Text
Kratos minus demos: demokrasi Indonesia, catatan dari bawah
Demokrasi tak bisa berumah di angin. Triliunan uang terkuras, berbilang institusi tiruan dicongkokkan, dan pelbagai prosedur baru digulirkan tak membuat rakyat kian berdaya secara politik ekonomi. Perangkat keras demokrasi memang bisa dipoles, tapi perangkat lunak masih berjiwa tirani. Seperti contradiction in terminis, demokrasi berjalan dengan meninggalkan sang “demos” (rakyat jelata), bak Malin Kundang yang melupakan ibunya. Namun, itulah kenyataan demokrasi Indonesia yang berkembang saat ini. dan sosok demokrasi seperti itu pula yang dikuatirkan oleh para pendiri bangsa
BPP00000363 | 321.8 KRA | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
BPP00000364 | 321.8 KRA | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain