Text
Restrukturisasi ekonomi dan birokrasi: kebijakan atas krisis dalam tinjauan sistem moneter internasional
Restrukturisasi ekonomi dan birokrasi yang dilakukan Indonesia di bawah kendali IMF, gagal mengeluarkan Indonesia dari belitan krisis yang menimpanya. Persoalannya, siapa yang bertanggung jawab atas kegagalan itu? Dalam hal ini, bisa saja kita langsung menunjuk peran �agen asing� dalam segala bentuk kegagalan itu. Namun, benarkah pemerintah kita sudah serius melakukan segala hal untuk bisa keluar dari yang menimpa bangsa ini. Persoalan ancaman IMF adalah satu hal, namun masalah keseriusan adalah hal yang lebih tidak bisa dilupakan baik ketika kita sepakat menerima atau menolak IMF. Karena hanya dengan keseriusan itulah rakyat bisa percaya, sehingga mau diajak �sedikit prihatin� secara bersama-sama agar masalah krisis dapat segera terlewati.
Dengan menyajikan pandangan pro dan kontra IMF, penulis buku ini ingin keluar dari dikotomi klasik menerima atau menolak IMF. Keberhasilan Korea Selatan keluar dari krisis atas bantuan IMF, bisa menjadi renungan bagi para pengambil kebijakan dan para pengkaji kebijakan publik. Secara nyata, memang ada yang harus dirombak pada tradisi birokrasi kita. Namun begitu, sikap tidak kritis pada Lembaga Keuangan Internasional juga perlu dihapus karena mungkin justru itulah sumber krisis yang menimpa kita. Sehingga ketika telah menerima atau justru menolak peran lembaga itu, kita tidak ragu-ragu lagi menjalankan agenda-agenda restrukturisasi ke depan. Dan buku ini, mengajak pembaca untuk melihat berbagai kesalahan yang telah dilakukan oleh para pembuat kebijakan masa lalu.
BPP00003423 | 330.9 AGU r | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain