Text
Propaganda baru: kediktatoran perundingan dalam politik masa kini
Mendengar kata propaganda, mungkin secara langsung akan mengantarkan persepsi kita terhadap suatu kegiatan atau tindakan yang berkonotasi negatif. Secara sederhana propaganda akan dianggap sebagai suatu “kelicikan” untuk menjatuhkan orang lain demi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Bahkan propaganda selalu dianggap sebagai kegiatan yang persoalan pokoknya tidak terlepas dari “How to influence and to control the mind’s of men”.
Persepsi negatif terhadap propaganda semakin memuncak tepatnya di abad ke 18. Hal tersebut dikarenakan propaganda lebih banyak digunakan dalam ajaran politik, bidang ekonomi sampai pada upaya untuk mengubah ide, sikap dan tindakan sesorang yang dipelopori langsung oleh para politisi terutama di negara-negara totaliter komunis.
Pada waktu itu propaganda dianggap sebagai sesuatu yang sangat urgen dalam upaya memperoleh, mempertahanakan dan menyebarluaskan kekuasaan.
Memahami tentang konsep propaganda tentunya kita harus mencermati sekaligus melakukan pendekatan terhadap pemaknaan propaganda itu sendiri dari beberapa ahli, seperti ilmu jiwa sosial, Sosiologi, Politik dan Komunikasi.
Bahkan dalam ilmu komunikasi, khususnya definisi terkait substansi makna propaganda itu sendiri sangatlah banyak dapat kita jumpai tergantung dari sudut pandang para ahli dalam mencermatinya.
BPP00003355 | 327.14 JAM p | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
BPP00003356 | 327.14 JAM p | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain