Text
Ekonomi kerakyatan dan nasionalisme ekonomi
Masalah – masalah di indonesia sangat kompleks, hanya berkutat pada beberapa bidang. Salah satunya yaitu bidang ekonomi. Memperbaiki perekonomian suatu bangsa sama saja mengubah seluruh tatanan bangsa. Di dalam indonesia masalah ekonomi menjadi permasalahan yang klasik. Di perekonomian tentunya ada bidangnya sendiri – sendiri. Bidang permasalah masyarakat Indonesia tentu adalah kemiskinan, masih menjadi masalah bangsa yang harus diperangi sampai ke akar-akarnya. Kemiskinan senantiasa menjadi penghalang bagi bangsa ini mencapai cita-citanya sebagaimana tertuang dalam mukadimah UUD 1945, yaitu bangsa yang merdeka, bersatu, adil, dan makmur. Bahkan dapat dikatakan bahwa cita-cita nasional itu pada titik ekstrimnya hanya menjadi sebuah utopia mengingat masalah kemiskinan bertahun-tahun melingkungi bangsa ini dan menjadi penyebab munculnya penyakit-penyakit sosial lainnya. Sungguh memprihatinkan memang kondisi bangsa ini.
Kebanggaan kita akan bangsa yang begitu kaya dengan sumber daya alam sepertinya tidak bernilai. Idealnya, masyarakat yang makmur dan sejahtera pantas disandingkan dengan potensi alam yang dimiliki bangsa ini. Namun, kita harus miris karena realitanya kita berhadapan dengan situasi yang kontradiktif. Bangsa yang begitu kaya harus lapang menerima kenyataan sebagian besar masyarakatnya hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan.
Sebagai anak bangsa yang kritis, kita tentu saja bertanya: bagaimana bisa bangsa yang kaya ini begitu akrab dengan kemiskinan? Lantas, di mana dan ke mana kekayaan bangsa ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut terjawab dalam buku berjudul Ekonomi Kerakyatan dan Nasionalisme Ekonomi karya Bernhard Limbong.
Melalui bukunya, Penulis menunjukkan betapa perjalanan bangsa ini penuh dengan ironi. Bangsa yang begitu kaya dengan potensi alam dan laju pertumbuhan ekonominya positif toh sebagian besar masyarakatnya jauh dari hidup makmur. Penulis melihat bahwa penyebabnya adalah bangsa ini dilingkungi masalah kemiskinan yang multidimensional, yakni: berdimensi ekonomi, sosial budaya, dan struktural. Diyakini bahwa kemiskinan di Indonesia didominasi oleh kemiskinan struktural. Artinya, unsur pemiskinan lebih dominan. Kemiskinan semakin tidak terbendung dan tak tertanggulangi lantaran struktur eksploitatif dan tidak adil yang dibuat manusia, baik struktur ekonomi, sosial, politik, maupun budaya. Masyarakat miskin pun sulit terlepas dari jeratan kemiskinan kendati mereka bekerja keras membanting tulang sepanjang hari, memeras keringat sepanjang hidup.
BPP00003282 | 338.9 BER e | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
BPP00003283 | 338.9 BER e | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain