Text
Politik kelas menengah Indonesia
Selama dua dasawarsa terakhir ini, isu tentang kelas menengah semakin mendapat tempat dalam kajian-kajian politik di Indonesia. Meningkatnya perhatian terhadap masalah kelas menengah tampaknya sejalan dengan perkembangan kapitalisme sendiri yang semakin matang di Indonesia. Setelah sebelumnya perhatian lebih banyak dicurahkan untuk mengamati terbentuknya kelas pemodal, maka kini banyak sarjana mulai menfokuskan perhatian pada tumbuhnya kelas menengah di satu pihak dan kelas buruh (industri) di pihak lain. Buku ini tak bisa dilepaskan dari perkembangan discourse seperti itu.
Meskipun masih diwarnai oleh banyak kekaburan teoritis dan empiris dalam penggambaran tentang elemen-elemen dan batas-batas sosiologis dari apa yang disebut �kelas menengah� dalam hubungannya dengan analisa mengenai formasi, kontestasi, dan transformasi kelas, fokus kajian tentang kelas menengah tak bisa dilepaskan dari kalkulasi mengenai konfigurasi kekuasaan politik Orde Baru. Benarkah kelas menengah hanya merupakan aparat ideologis serta fungsionaris-fungsionaris ekonomi dan politik dari kapitaslisme? Bagaimanakah karakter dan signifikasi pengelompokan-pengelompokannya selama ini? Apakah locus urban dari kelas menengah ini merupakan ciri permanen dalam karakternya, dan apa perbedaannya dengan kelas menengah tradisional di pedesaan? Dan yang terpenting, apakah makna ideologis dari kehadiran kelas ini dalam peta kekuatan politik masa kini?
Buku "Politik kelas menengah Indonesia" ini, yang merangkum sebuah konferensi di Univesitas Monash, australia, merangkum hampir semua agenada yang hingga sekarang masih terus dibicarakan tentang tema kelas menegah di Indonesia. Inilah buku pertama yang membahas masalah tersebut hampir secara komprehensif, dan bahkan pasti akan menjadi rujukan utamanya dalam kajian-kajian berikutnya.
BPP00002710 | 320.4 RIC p | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain