Text
Politik kebudayaan
Konsep kebudayaan dalam buku ini pada hakikatnya sebuah konsep semiotik. Analisis ataskebudayaan merupakan sebuah ilmu yang bersifat interpretatif untuk mencari makna. Dalamantropologi, apa yang dikerjakan oleh para praktisi di lapangan adalah etnografi. Disisni,meminjam istilah dari Gilbert Ryle, etnografi adalah antara lukisan dangkal (
thin
description) danlukisan mendalam (
thick description
), terletak obyek etnografisnya yaitu: sebuah hierarkhi yangmemiliki lapisan-lapisan struktur-struktur yang bermakna. Kemudian analisisnya menatastruktur-struktur pemaknaan. Struktur-struktur pemaknaan disini apa yang disebut Ryle sebagaikode-kode tetap. Selain itu, dalam analisis juga menentukan dasar dan makna sosial struktur-struktur itu. Tantangan yang dihadapi seorang etnografer adalah keanekaragaman struktur-struktur konseptual yang kompleks, kecuali bila mencari kumpulan data rutin yang lebihotomatis. Sehingga dapat dikatakan mengerjakan etnografi mirip usaha membaca sebuahmanuskrip yang bersifat asing, samar-samar, penuh elips-elips, ketakkoherenan-ketakhorenan,perubahan-perubahan yang mencurigakan dan komentar-komentar yang tendesius. Sumber utama kekacauan teoritis dalam antropologi kontemporer adalah suatu pandangan yangberkembang dalam reaksi terhadap kekacauan-kekacauan itu dan yang sekarang ini banyakdiyakini, yakni bahwa yang barangkali tokoh utamanya, ³kebudayaan (ditempatkan) dalampikiran-pikiran dan hati manusia
BPP00002656 | 306.2 CLI p | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain