Text
Negara, BUMN dan kesejahteraan rakyat
Fahri Hamzah mulai dikenal oleh khalayak banyak sejak genderang reformasi bergema kuat awal 1998. Dia adalah satu dari sekian banyak aktifis mahasiswa yang namanya muncul karena aktifitas demonstrasi mahasiswa, Laki-laki kelahiran Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 10 November 1971 ini adalah pemimpin pertama KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini banyak terlibat dalam kegiatan akademis dan kecendikiawanan sejak masa sekolah hingga mahasiswa. Ia tercatat pernah menjadi pengurus senat mahasiswa UI (SMUI) beberapa periode.
Lewat Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah terpilih menjadi anggota DPR-RI sejak 2004 mewakili daerah kelahirannya, NTB. Pada periode awal di DPR-RI, Fahri Hamzah banyak terlibat di sektor ekonomi mikro (Komisi VI), selanjutnya di sektor hukum dan HAM (Komisi III), dan buku ini adalah salah satu observasinya terhadap persoalan BUMN yang memang merupakan topik hangat. Pandangan dan pemikiran mengenai permasalahan BUMN tidak hanya bersifat ideologis, tetapi juga terkait dengan dimensi korporasi dan manajemen. Untuk bisa dan memiliki eksistensi di dalam pasar, maka perlu ditingkatkan profesionalisme, daya saing dan kinerja BUMN. Pemerintah, politisi dan birokrasi tidak boleh terlibat terlalu besar masuk ke dalam korporasi. Keterlibatan seperti itu pada dasarnya merusak budaya perusahaan sehingga menganggu kinerja BUMN bersangkutan.
Kinerja BUMN selama ini begitu rendah. Sementara itu, secara faktual BUMN ini meliputi separuh aset ekonomi secara nasional, tetapi produktivitasnya rendah. Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya ada secara konseptual pada buku ini.
BPP00000213 | 346.06 FAH n | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
BPP00000214 | 346.06 FAH n | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain