Text
Dibawah bayang-bayang adikuasa
Di awal 1986 ia tampil membela rakyat jelata di lembah Kali Code yang hampir saja tergusur akibat penataan kota. Dalam buku Di Bawah Bayang-Bayang Adikuasa, panji-panji kemanusiaan ia kibar-kibarkan lewat kumpulan catatan perjalanannya ke berbagai penjuru dunia. Itulah Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, budayawan terkemuka, novelis, cerpenis dan kolomnis.
Romo Mangun tidak sekedar menyuguhkan laporan pandangan mata. Dalam refleksinya di Hannover, misalnya, yaitu kota tempat produksi mutakhir diperagakan, ia menyentil kaum teknokrat untuk tidak jadi budak bayaran struktur vested interest. "Teknokrat," katanya, "mesti juga berpolitik praktis," dan kalaupun terpaksa menyerah, ia tidak menjadikan hal itu sebagai kebanggaan.
BPP00002138 | 910.09 MAN d | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain