Text
Pencemaran air dan pemanfaatan limbah industri
Di sini, di tanah tercinta ini, air bersih belumlah lagi sebuah krisis. Pertama, lantaran tekanan terhadap sumber mata air atau air tanah belum begitu sempurna seperti penggundulan hutan yang tambah gawat, atau penggunaan irigasi yang kian semena-mena.
Kedua, karena pertumbuhan industri yang belum mencapai titik optimumnya, sehingga limbah industri belum sempat membuat aliran-lokal, kanal-kanal kota menjadi sop kental penuh bau. Juga, karena, penularan pola konsumsi kota ke desa belumlah begitu intens sehingga sampah-sampah rumah tangga atau perdagangan menggunung seperti di kota.
Tetapi dengan pertumbuhan penduduk yang lebih dari 2,3% per tahun dan laju pembangunan nasional 6%, akankah situasi "belum krisis" ini dapat dipertahankan untuk tahun-tahun mendatang?
Ini adalah sebuah pertanyaan besar sekaligus masalah besar. Apakah yang harus kita lakukan, tatkala air bersih sudah menjadi langka; apabila lahan nonproduktif sudah kian melebar, manakal limbah industri dan kota semakin tak tertanggulangi secara alami.
Buku ini mengulas kecemasan itu menjadi harapan masa depan yang cerah. Ia mencanangkan pemanfaatan air tercemar tersebut untuk irigasi pertanian dan menjanjikan pertanian yang lebih subur ketimbang irigasi air bersih, penghematan pupuk buatan yang harus dibeli mahal, dan di atas segalanya menghemat cadangan air bersih dan perbaikan lahan yang tidak produktif.
BPP00001823 | 628168 MAH p | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain