• Beranda
  • Profil
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi
    • Waktu Layanan
    • Tata Tertib
    • Peraturan Perpustakaan
  • Usul Koleksi
  • Bina Praja Press
  • Katalog Induk
  • Kontak

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
.
Image of Perjuangan politik Bangsa Indonesia KMB: persetujuan Roem-Royen dan KMB

Text

Perjuangan politik Bangsa Indonesia KMB: persetujuan Roem-Royen dan KMB

K.M.L Tobing - Nama Orang;

Adanya keadaan yang terdesak memaksa Belanda untuk menyampaikan undangan kepada KTN untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB) tanggal 12 Maret 1949, di Den Haag. Di dalam perundingan tersebut, akan dibahas soal Uni Indonesia-Belanda, dan peraturan peralihan sampai saat serah terima. Sampai akhir Februari, resolusi DK PBB belum dilaksanakan. Dalam sidang DK PBB, atas usul Kanada diambil keputusan bahwa kewajiban KTT adalah membantu Indonesia-Belanda untuk mencapai persetujuan dalam usaha melaksanakan resolusi Dewan Keamanan. Atas dasar tersebut, maka segera diusahakan berlangsungnya pembicaraan pendahuluan antara kedua belah pihak di bawah pengawasan KTT. Pihak Belanda menunjuk Dr. J.H. Van Royen dan Indonesia menunjuk Mr. Muhammad Roem.

Perundingan terakhir berlangsung pada tanggal 7 Mei 1949 dan menghasilkan “Roem-Royen Statements”. Ketua Delegasi Indonesia, Mr. Roem menyatakan:1) Pengeluaran perintah kepada pengikut-pengikut Republik yang bersenjata untuk menghentikan perang gerilya; 2) Kerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan; dan turut serta pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat penyerahan kedaulatan yang sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat.
Kemudian Belanda menyatakan: 1) Menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke Yogyakarta; 2) Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik; 3) Tidak akan mendirikan atau mengakui Negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai RI sebelum 19 Desember 1949, dan tidak akan meluaskan Negara atau daerah dengan merugikan Republik; 4) Menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat; dan 5) Berusaha dengan sesungguh-sungguhnya supaya KMB segera diadakan sesudah Pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta.

Sejak keluarnya pernyataan Roem-van Royen, kehidupan politik di Yogyakarta mulai bergerak lagi. Kebangkitan kembali kehidupan politik diikuti dengan meluapnya ketakutan golongan-golongan penyokong politik bala tentara pendudukan Belanda.


Ketersediaan
BPP00002072959.8 TOB pBadan Penelitian Pengembangan KemdagriTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
959.8 TOB p
Penerbit
Jakarta : CV Haji Masaagung., 1987
Deskripsi Fisik
x, 327 hlm.; 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9794120812
Klasifikasi
959.8 TOB p
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet 1
Subjek
Indonesia-Politik
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Jl. Kramat Raya No.132, RW.9, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430
Indonesia

Phone: (021) 3101953, 3101955, 3901071, 3901072
Email: badanlitbang@kemendagri.go.id

Related Link

  • Perpustakaan Kemendagri
  • Perpustakaan Nasional
  • Perpustakaan DPR
  • Perpustakaan UNJ
  • LIPI
© Template by Jakarta SLiMS Community 2022.
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik