Text
Teori-teori pembangunan ekonomi: pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan wilayah
Beberapa aliran ekonomi (seperti Klasik (Liberal)), Neo Klasik, Keynesian dan lainnya) telah memunculkan teori-teori pembangunan, yang pada umumnya menekankan pada factor-faktor sumberdaya alam (SDA), sumberdaya manusia (SDM)/tenaga kerja, pembentukan modal (investasi), dan kemajuan teknologi. Proses perkembangan ekonomi bertumbuh semakin maju, mendorong berkembangnya teori-teori pertumbuhan ekonomi, ada yang menekankan pada peranan entrepreneur yang menciptakan inovaso (Schumposter), dan ada pula yang menitikberatkan pada tahap-tahap pertumbuhan ekonomi (W.W. Postow).
Selanjutnya, peranan wilayah menjadi semakin penting dalam perencanaan pembangunan, maka terdapat peluang untuk mengembangkan teori-teori pertumbuhan wilayah, berbagai diantaranya ada yang menekankan pada faktor internal atau eksternal, ada pula yang memberikan penekanan pada sektor primer, sekunder, atau tersier. Meskipun berbeda-beda penekanannya, namun teori-teori di atas, yaitu teori pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan wilayah, semuanya memiliki sasaran yang sama, yaitu tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam berbagai bentuk, yaitu peningkatan produksi dan produktivitas, perluasan pasar, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan per kapita, kesejahteraan rakyat, mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah serta memperkokoh struktur ekonomi nasional.
Karena banyak hambatan (struktural, fungsional, operasional, dan financial) dalam pertumbuhan ekonomi dan wilayah, maka dibutuhkan perencanaan dan kebujakan pembangunan yang tepat dan terarah.
BPP00001127 | 338.93 RAH t | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
BPP00001128 | 338.93 RAH t | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain