Text
Bagaimana demokrasi mati: apa yang diungkapkan sejarah tentang masa depan kita
Demokrasi bisa mati karena kudetaatau mati pelan-pelan. Kematian itu bisa tak disadari ketika terjadi selangkah demi selangkah, dengan terpilihnya pemimpin otoriter, disalahgunakannya kekuasaan pemerintah, dan penindasan total atas
oposisi. Ketiga langkah itu sedang terjadi di seluruh dunia dan kita semua mesti mengerti bagaimana cara menghentikannya.
Dalam buku ini, dua profesor Harvard Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt menyampaikan pelajaran penuh wawasan dari sejarah untuk menerangkan kerusakan rezim selama abad ke-20 dan ke-21. Mereka menunjukkan bahayanya pemimpin otoriter ketika menghadapi krisis besar.
Berdasarkan riset bertahun-tahun, keduanya menyajikan pemahaman mendalam mengenai mengapa dan bagaimana demokrasi mati; suatu analisis pemicu kewaspadaan mengenai bagaimana demokrasi didesak; dan pedoman untuk
memelihara dan memperbaiki demokrasi yang terancam, bagi pemerintah, partai politik, dan individu.
Sejarah tak berulang. Namun kita bisa melindungi demokrasi kita dengan belajar dari sejarah, sebelum terlambat.
Kami berutang terima kasih kepada kedua penulis atas kesediaan mereka mengemukakan pemahaman mereka yang mendalam tentang isu-isu politik sentral saat ini. --Francis Fukuyama, penulis Political Order and Political Decay Siapa saja yang menaruh perhatian terhadap masa depan demokrasi harus membaca buku yang tajam dan mudah dipahami ini. Siapa saja yang tidak menaruh perhatian tentu saja juga harus membacanya. --Daron Acemoglu, rekan penulis Why Nations Fail
BPP00009091 | 321.8 BAG | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain