Text
Meluhurkan kemanusiaan: kumpulan esai untuk A. Sudiarja
Rentang pembahasannya dibuka oleh dialog dengan tradisi Hindhu-Buddha, Filsafat Timur. Kajian ini mengajak untuk membuka ruang pertemuan dengan berbagai budaya dan tradisi yang ada di dalam masyarakat kita. Lalu, dilanjutkan dengan tafsir Pancasila, pembahasan tentang agenda kebebasan beragama dan tantangan hidup beragama di tengah tantangan era post-truth, yang memberi kita pencerahan tentang bagaimana menghidupi dimensi sosial politik konkret di Indonesia. Kemanusiaan kita juga diperkaya oleh karya sastra. Pembacaan dua novel Silence karya Shusaku Endo dan Va’ Dove Ti Porta Il Cuore karya Susanna Tamaro membuka berbagai sisi kemanusiaan kita: penghayatan iman dan dialog dengan budaya setempat, feminisme, spiritualitas.
Perkembangan pesat teknologi, ilmu pengetahuan, budaya dan hidup sosial menuntut definisi ulang konsep humanisme. Tantangan bagi kemanusiaan kita di zaman kontemporer ini dibahas dengan mencermati krisis atensi terhadap orang di sekitar kita akibat terlalu sibuk dengan gawai, serta memahami esensi teknologi dan memikirkan ulang relasi kita dengannya di zaman kontemporer ini.
Buku ini menghadirkan berbagai dimensi kemanusiaan kita: etika, humanisme, politik, agama dan spiritualitas, dialog budaya. Kita diajak untuk menelusuri kedalaman dan keruwetan berbagai dimensi kemanusiaan kita itu dan pada saat yang bersamaan berusaha untuk menggapai jalan-jalan baru untuk membangunnya.
BPP00008006 | 814 MEL | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain