Text
Pemikiran tentang Batak: setelah 150 tahun agama Kristen di Sumatera Utara
bahkan ada pendeta menganggap bahwa dirinya setara dengan Allah sehingga Konfesi HKBP dilihat hanya sebagai pengakuan iman di atas kertas dan RPP HKBP hanya sekadar hukum yang tidak perlu diberlakukan dalam kehidupannya. Bahwa RPP atau Hukum Penggembalaan dan Siasat Gereja hanya diperuntukkan bagi umat golongan kaum awam saja. Sudah semakin banyak pendeta HKBP mengabaikan keadilan dan kebenaran, semakin materialistis dan hanya memperkaya diri tanpa memerhatikan umat yang harus dilayani….. Semakin melemahnya penegakan Hukum Penggembalaan dan Siasat Gereja terhadap para pendeta yang sudah terang-terangan menzalimi kekudusan umat Allah, sehingga melukai hati umat. (Pdt Dr. Dewi Sri Sinaga MTh, STT HKBP Pematangsiantar)
***
Dengan menetapkan Pengakuan Percaya (Konfesi) HKBP sebagai salah satu judul untuk buku ini maka editor sudah memerhatikan betapa pentingnya menyatakan pengakuan tentang Kristus di masa kini.
Pengakuan Percaya ini amat penting untuk gereja-gereja di Sumatera Utara. Sebab suatu Pengakuan Percaya adalah untuk dihayati, diberlakukan, dan diberitakan. Mudah-mudahan Pengakuan Percaya 1951 tidak hanya merupakan suatu naskah historis yang tua saja. (Prof. Pdt Dr. Lothar Shreiner, mantan Guru Besar STT HKBP, Pematangsiantar).
***
Para komponis lagu-lagu Batak angkatan baru di antaranya Rinto Harahap, Dakka Hutagalung, Charles Simbolon, Siska Sianturi, Tagor Tampubolon, William Naibaho, Dorman Manik, Raya Purba, Bunthora Situmorang, Tigor Panjaitan, Bustan Hutabarat, dan sebagainya. Pencipta lagu Batak Cha cha irama dangdut yang pasti diinspirasi alunan ombak Danau Toba untuk Cha cha dan dangdutnya antara lain Fredy Tambunan, Anton Siallagan, William St Baho, Mangara T. Manik, Edison Sibuea. Mereka secara langsung atau tidak langsung terinspirasi oleh keindahan Tao Toba........dan alunan riaknya......serta jiwanya......
BPP00007098 | 261 BUN p | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain