Text
Ragam identitas perempuan bukan bayang-bayang: menguatkan konstruksi nasionalisme
Buku ini menunjukkan bahwa ragam identitas perempuan adalah keniscayaan, dan tersusun atas pengalaman hidup perempuan sehari-hari. Pengalaman berada pada pusaran konflik tambang, situasi perempuan mengalami pergeseran, antara eksistensi kehadiran mereka dalam konflik versus pengakuan dan negasi yang dialaminya. Posisi perempuan dalam konflik, pengakuan, dan penegasian mengantarkan penulis pada suatu kerangka inti dari nexus antara perempuan dan negara. Proses perubahan sosial sekitar konflik tambang telah merajut keragaman identitas perempuan yang konkret.
Teori feminis poskolonial menunjukkan jalan tersendiri ke arah mana kelompok komunitas masyarakat yang “kalah” dalam pengelolaan sumber daya alam itu “menemukan” pembebasannya. Etnografi feminis poskolonial memfasilitasi ruang komunikasi dan menggambarkan bagai-mana komunitas “bisu” atau “subaltern” mampu bicara, menceritakan bukan hanya pengalaman pedih atas ketertindasan, eksploitasi, tetapi juga tentang luapan kegembiraan dalam merayakan kemenangan atas ruang-ruang baru mereka.
Selain berisi pembahasan tentang keragaman identitas perempuan dalam konflik, buku ini juga merupakan catatan pengakuan atas keberadaan gerakan perempuan dari sudut-sudut desa terpencil. Gerakan-gerakan itu ternyata memuat unsure diskursus feminis poskolonial.
Perempuan di Dunia Ketiga atau Global South seringkali hanya digambarkan secara sepihak sebagai kelompok yang tidak berdaya, namun buku ini memberikan perspektif yang berbeda, yang menunjukkan bahwa perempuan secara aktif memberdayakan diri dan kelompoknya, dan menjawab tantangan yang ada.
Saya sangat gembira dengan terbitnya buku ini, mudah-mudahan peneliti dan penulis lain tergugah untuk menulis dan melakukan penelitian, untuk mengungkap suara-suara dan perspektif kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Hal ini bisa memberikan kontribusi yang unik dan penting bagi perkembangan teori dan metodologi sosial di Indonesia
BPP00003877 | 362.83 TIT r | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain