Text
Hari-hari terakhir bersama Gusdur
Fordem berjibaku menentang arus besar penyeragaman berpikir, yang secara masif diterapkan sebagai sarana depolitisasi pada zaman Orde Baru. Selain mengoreksi praktik pemerintahan Soeharto, Fordem juga merintis dan mendorong kebebasan dan keberanian berpikir, berserikat, berkumpul, serta mengemukakan dan mengekspresikan pendapat di Indonesia.
Buku tuturan Bondan Gunawan ini membantu merekonstruksi ulang banyak hal di sekitar Era Reformasi dan sosok besar Gus Dur, terutama perjuangan mereka menegakkan demokrasi, keter bukaan, dan penghargaan hak asasi. Bondan termasuk aktivis yang sempat berhasil mencapai pusat kekuasaan, meski hanya sebentar lalu tersingkir. Tapi, hidupnya tetap biasa-biasa saja. Dia tak banyak omong dan tak terlalu populer jadi langganan media. Itulah sebabnya dalam buku ini kita bisa memperoleh informasi, yang sebelumnya tak pernah diketahui publik.
BPP00003842 | 923.1 BON h | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain