Text
KIat diplomasi: mekanisme dan pelaksanaannya
Sejak dulu sebenarnya profesi diplomat amat diimpikan di mana-mana, di negara besar ataupun kecil. Anak-anak muda sekarang pun banyak yang ingin menjadi diplomat.
Mengapa demikian? Jusuf Badri, diplomat, dalam bukunya Kiat Diplomasi: Mekanisme dan Pelaksanaannya(1993), menulis, profesi diplomat terkait dengan predikat glamorous, citra elite serta rapi lagi anggun, yang menjadi daya tarik tersendiri. Citra diplomat seperti itu masuk akal, apalagi dilihat dari sejarah perkembangannya, diplomat merupakan profesi eksklusif. Awalnya hanya disandang kalangan terbatas dari istana atau keraton raja alias kaum ningrat.
Predikat tambahannya, selected people, doing selected jobs. Meskipun sistem monarki absolut bertumbangan, profesi diplomat tetap punya daya tarik. Apalagi bergaji relatif besar dan terbuka peluang melakukan perjalanan ke berbagai negara.
Belum lagi hak kekebalan diplomatik, yang memungkinkan tak bisa diperiksa atau digeledah oleh aparat keamanan. Sebagai wakil suatu negara, diplomat melakukan diplomasi dengan ìberusaha mencapai tujuan-tujuan nasional dengan jalan damai, yaitu dengan melakukan perundingan-perundingan dengan negaranegara lain.î Realitasnya sering tidak cocok dengan praktik.
BPP00003724 | 327.2 JUS k | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain