Text
Gelombang migrasi dan jaringan: perdagangan manusia
Bergesernya proses migrasi tenaga kerja dari model-model migrasi ilegal ke model migrasi legal merupakan konsekuensi dari implementasi kebijakan ketenagakerjaan dan keimigrasian yang ketat di negara tujuan. Kondisi ini secara umum sangat menguntungkan bagi kedua negara terutama dalam bidang ekonomi dan politik. Meskipun kebijakan pengetatan keimigrasian di kedua negara diikuti dengan kebijakan pemutihan status tenaga kerja migran tetapi tampaknya belum cukup menjadi alasan untuk memberikan suatu treatmen politik seperti dalam bentuk deportasi atau pengusiran paksa tenaga kerja. Ada satu sisi yang kurang diperhatikan dalam kebijakan deportasi yang dilakukan negara tujuan, yaitu aspek kontribusi tenaga kerja dalam seluruh proses pembangunan nasional negara tujuan, baik dalam konteks mikro maupun makro. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa kebijakan deportasi yang dilakukan negara tujuan bersifat sepihak dan cenderung mengandung pelanggaran hukum internasional. Atau kesepakatan-kesepakatan yang tercantum dalam konvensi perburuhan internasional.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain