Text
Urbanisasi, pengangguran, dan sektor informal di kota
Munculnya sektor informal juga dari beberapa sebab, seperti (a) sektor formal yang tidak mampu menampung angkatan kerja; (b) tidak terjangkaunya harga pada barang dan jasa di sektor formal oleh masyarakat; (c) pendirian usaha di sektor formal yang memerlukan biaya tinggi; (d) izin usaha yang berbelit-belit; (e) tidak membutuhkan keahlian dan keterampilan yang tinggi; (f) urbanisasi.
Selain itu, dapat ditambahkan bahwa kesulitan dalam menganalisa data membengkaknya jumlah sektor informal disebabkan oleh kompleksnya permasalahan ekonomi maupun sosial saat ini. Pola struktur terpenting adalah, sektor informal tidak permanen atau dapat berubah kapanpun jika dikehendaki. Sebagai sektor yang merupakan salah satu bentuk ekonomi kelas bawah, sektor informal seperti pedagang kaki lima juga menjadi penghidupan sebagian masyarakat. Dalam tulisan ini, akan mengkaji bagaimana profesi pedagang kaki lima di Kota Blitar menjadi benteng terakhir atau menurut Ray Bromley adalah “jawaban terakhir” ketika kesempatan kerja sudah semakin sempit
BPP00002750 | 307.2 CHR u | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain