Text
Kisah di balik pintu: identitas perempuan Indonesia: antara yang publik dan privat
Bagaimana para perempuan Indonesia menampilkan jati diri mereka di depan publik? Dan apa yang terjadi di balik pintu; ketika tak sepercik matapun mengintip tingkah laku mereka dan mereka mempunyai kesempatan untuk lebih leluasa?rnrnBuku ini memaparkan perbedaan antara representasi identitas perempuan di publik dan privat; dengan membandingkan otobiografi dan buku harian yang ditulis oleh beberapa perempuan Indonesia di masa Orde Baru. Dalam periode tersebut; gender adalah salah satu fokus utama dari indoktrinasi pemerintah. Perempuan sering kali terpenjara oleh stigma-stigma patriarki yang dibentuk oleh ideologi ini.rnrnDalam lingkup yang demikian; tidak mengherankan bila otobiografi perempuan Indonesia yang diterbitkan pada masa itu menampakkan adanya kemanutan pada stigma-stigma ini. Sebaliknya; dalam buku harian; penulis-penulisnya bisa lebih leluasa menyuarakan pemberontakan mereka. Namun; walalu buku harian lebih leluasa menyuarakan penyempalan mereka terhadap norma dan ideologi; nilai-nilai patriarki masih bisa ditemukan di dalamnya.rnrn“Buku ini amat original dan menggebrak.†— Susan Blackburn; University of Monash; AustraliarnrnSoe Tjen Marching adalah seorang penulis; akademisi; dan komponis. Karya-karyanya telah memenangkan berbagai penghargaan nasional maupun internasional. Novelnya yang berjudul Mati; Bertahun yang Lalu diterbitkan oleh Gramedia (2010); dan telah diluncurkan di C2O Januari lalu.
BPP00002374 | 331.4 SOE k | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain