Text
Urbanisasi dan kemiskinan di dunia ketiga
Studi tentang negara berkembang atau urbanisasi secara umum pada awalnya hanya melihat perkembangan dunia global secara terpisah. Tapi selama tahun 1970-an kecenderungan itu berbelok ke arah pendekatan yang disebut dengan 'pendekatan politik ekonomi'. Pendekatan ini lebih holistik dan mengarah pada suatu pandangan masyarakat berdasarkan kelas. Lalu, dalam bidang studi pembangunan muncul, aliran pemikiran 'ketergantungan' dan neo-Marxis. Dalam pandangan-pandangan ini, kemiskinan dan manifestasinya tidak lagi dilihat sebagai sesuatu yang terkait pada orang per orang, kota atau negara tertentu saja. Atau sesuatu yang dapat dihapus oleh pemerintah hanya melalui proses perencanaan yang bersifat teknis. Tetapi agaknya, kemiskinan, atau lebih tepat 'suasana kemiskinan relatif dipandang sebagai konsekuensi logis dari proses sejarah inkorporasi ke dalam dunia kapitalis.
Dalam studi perkotaan, juga muncul pendekatan yang lebih radikal. Dalam pemikiran ini, munculnya perkotaan bukan dari proses pengambilan keputusan indvidual yang netral. Oleh karena itu, bentuk perkotaan, persoalan perkotaan, pemerintahan dan ideologi kota hanya dapat dipahami dalam konteks dinamika sistem kapitalis.
Lantaran itulah, maka studi tentang perkotaan, kemiskinan dan Dunia Ketiga tidak bisa dilepaskan dari pemahaman terhadap perubahan pedesaan, Dunia Pertama, gelombang sejarah dunia lima abad yang lampau, arus situasi ekonomi dunia, makna dan karakter pembangunan dan perubahan dalam ilmu sosial.
Buku yang ada di hadapan pembaca ini berusaha memberi pemahaman holistik terhadap berbagai persoalan tersebut. Dan sebagai bagian dari Dunia Ketiga, upaya menghadirkan buku ini dalam bahasa Indonesia sudah pasti bukan tanpa relevansi.
BPP00002296 | 361.1 ALA u | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain