Text
Konseling karier edisi kedua
Apa yang dipahami dengan istilah “konseling karir” di awal abad ke-21 ini? Sifat pekerjaannya yang lebih cair dan tak dapat diprediksi seperti yang dilihat dewasa ini telah disertai oleh semakin tingginya tuntutan untuk menyeimbangkan berbagai bagian yang berbeda dari kehidupan kita. Kebutuhan akan keamanan finansial dan emosional belum hilang. Banyak orang masih mencita-citakan kelangsungan pekerjaan dan sebagian masih melihat kemajuan dalam kaitannya dengan promosi menapak ke tingkat yang lebih tinggi di dalam hirarki, terlepas dari penghematan, restrukturisasi, dan “penundaan” bertahun-tahun. Kemungkinannya adalah bahwa klien yang datang untuk konseling karir telah mengalami beberapa versi “realitas” – mulai dari keamanan pekerjaan sampai syok karena kehilangan pekerjaan, promosi atau pengembangan yang dipercepat, tekanan profitabilitas dengan sumberdaya yang lebih sedikit, dan dihadapkan pada perubahan haluan nilai-nilai korporasi. Pengalaman seberagam itu membutuhkan beberapa keterampilan survival kunci, termasuk kemampuan untuk menempa dan menjaga hubungan baik, komitmen pada dan keterampilan menetapkan tujuan dan fleksibilitas untuk merespon perubahan.
Ketika perubahan yang ditentukan oleh employer dianggap tidak adil oleh karyawan, banyak yang merespon dengan menuntut, melalui survei karyawan tahunan, kesempatan pengembangan karir yang lebih baik sebagai balasan bagi “pengembangan karir yang dikelola sendiri” yang diharapkan dari mereka. Di pasar kompetetif, banyak yang disiratkan dari istilah “war on talent” yang dilontarkan oleh McKinsey, ketika employer melihat penyediaan bantuan karir sebagai sebuah cara untuk mendukung tujuan meningkatkan retensi staf yang berharga dan menjadi “employer of choice”, maupun meminimalkan kerusakan reputasi akibat karyawan yang keluar.
Perubahan-perubahan ini disertai oleh semakin meningkatnya tuntutan akan dukungan karir di titik-titik “transisi karir” kunci, baik oleh employer atas karyawan, maupun oleh individu-individu yang bertindak atas namanya sendiri. Jadi, mulai dari line manager dan profesional sumberdaya manusia, sampai semua yang memberikan bimbingan orang dewasa dan konselor karir independen, semakin banyak orang yang dilihat sebagai “helpers” prospektif dan dilontari pertanyaan-pertanyaan terkait-karir.
BPP00001707 | 158.3 ROB k | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain