Text
Perlawanan petani: kasus tanah Jenggawah
Kasus tanah Jenggawah merupakan bukti bagaimana kroni Negara, yang diwakili aparat sipil dan birokrat, dan kekuatan modal, mempecudangi masyarakat di tanahnya sendiri. Sejak jaman penjajahan Belanda sampai Jepang, pemerintahan Soekarno sampai Soeharto, bahkan sampai ke Habibie dan Gus Dur, masih saja penindasan terhadap petani berlangsung. Untungnya, seorang aktivis lokal yang tinggal dan larut dalam konflik tanah Jenggawah menuliskan berbagai catatan yang dirangkum dan diberi analisis dalam perspektif korban, seperti yang termaktud dalam buku ini.
Buku ini punya arti penting, karena memuat pengalaman khusus seorang intelektual lokal, J.O.S Hafid, juga metode perlawanan "arus bawah", terutama dalam konteks relasi kekuasaan yang dominan dari negara dan ideologi pembangunan yang represif.
BPP00001458 | 333 HAF p | Badan Penelitian Pengembangan Kemdagri | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain